CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

SMK NEGRI 1 PURWAKARTA

SMK NEGRI 1 PURWAKARTA
nepoer the best

'' PSG'' " PENDIDIKAN SISTEM GANDA "

Pendidikan Sistem Ganda adalah suatu bentuk penyelenggaraan pendidikan keahlian profesional, yang memadukan secara sistematik dan sinkron antara program pendidikan di sekolah dan program pengusahaan yang diperoleh melalui kegiatan bekerja langsung di dunia kerja untuk mencapai suatu tingkat keahlian profesional. Dimana keahlian profesional tersebut hanya dapat dibentuk melalui tiga unsur utama yaitu ilmu pengetahuan, teknik dan kiat. Ilmu pengetahuan dan teknik dapat dipelajari dan dikuasai kapan dan dimana saja kita berada, sedangkan kiat tidak dapat diajarkan tetapi dapat dikuasai melalui proses mengerjakan langsung pekerjaan pada bidang profesi itu sendiri.

Pendidikan Sistem Ganda dilaksanakan untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja yang profesional dibidangnya. Melalui Pendidikan Sistem Ganda diharapkan dapat menciptakan tenaga kerja yang profesional tersebut. Dimana para siswa yang melaksanakan Pendidikan tersebut diharapkan dapat menerapkan ilmu yang didapat dan sekaligus mempelajari dunia industri.

Tanpa diadakannya Pendidikan Sistem Ganda ini kita tidak dapat langsung terjun ke dunia industri karena kita belum mengetahui situasi dan kondisi lingkungan kerja. Selain itu perusahaan tidak dapat mengetahui mana tenaga kerja yang profesional dan mana tenaga kerja yang tidak profesional. Pendidikan Sistem Ganda memang harus dilaksanakan karena dapat menguntungkan semua pihak yang melaksanakannya.

Latar Belakang Dilaksanakan Pendidikan Sistem Ganda

Pemerintah melalui Departemen Pendidikan dan Kebudayaan menetapkan kebijaksanaan link and match yang berlaku pada semua jenis dan jenjang pendidikan di Indonesia

Direktorat Pendidikan Menengah kejuruan mendapat tugas langsung dari Mentri Pendidikan dan Kebudayaan untuk mengembangkan dan melaksanakan pendekatan pendidikan dengan Sistem ganda pada Sekolah Menengah Kejuruan.

Pendekatan Pendidikan dengan Sistem Ganda sebagai kajian tak terpisahkan dari kebijakan link and match dijadikan pola utama penyelenggaraan kurikulum sekolah menengah kejuruan yang dimulai pada tahun pelajaran 1994/1995.

Pada kurikulum SMK Negeri 1 Purwakarta ( 3 tahun ) maupun Kurikulum SMK 4 tahun tercantum bidang Pengalaman Kerja Lapangan pada program Kejuruan.

Penyelenggaraan Kurikulum SMK Negeri 1 Purwakarta ( 3 tahun ) sepenuhnya dilaksanakan oleh sekolah, lalu diberikan kesempatan untuk melaksanakan Pengalaman Kerja Lapangan di Industri / Perusahaan dalam waktu antara 3 samapai dengan 6 bulan.

pada Penyelenggaraan Kurikulum SMK yang di mulai pada tahun pelajaran 1994/1995 dengan pola utama Sistem ganda, pendidikan dimungkinkan dapat di laksanakan di sekolah dan di Industri / Perusahaan semenjak tingkat I ( satu ) sampai dengan tingkat III ( Tiga ).

Upaya-upaya ini di lakukan dalam rangka mewujudkan peningkatan mutu sumber daya manusia yang memiliki keahlian profesional.

Landasan Hukum Pendidikan Sistem Ganda

Pelaksanaan Pendidikan Sistem Ganda akan menjadi salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan menengah kejuruan sesuai dengan ketentuan pada Undang-Undang Nomor 2 / 1989 tentang Sistem pendidikan Nasional, dan peraturan Pemerintah Nomor 29 tahun 1990 tentang Pendidikan Menengah, dan Peraturan Pemerintah Nomor 39 tahun 1992 tentang Peranan masyarakat Dalam Pendidikan Nasional, dan Kepmendikbut Nomor 080 / U / 1993 tetntang Kurikulum SMK, sebagi berikut:

  1. " Penyelenggaraan pendidikan dilaksanakan melalui 2 ( dua ) jalur yaitu jalur pendidikan sekolah dan jalur pendidikan luar sekolah". [ UUSPN, Bab IV, pasal 10, ayat ( 1 ) ]

  2. " Penyelenggaraan sekolah menengah dapat bekerjasama dengan masyarakat terutama dunia usaha dan para dermawan untuk memperoleh sumber daya dalam rangka menunjang penyelenggaraan dan pengembangan pendidikan". [ PP 29, Bab XI, pasal 29, ayat ( 1 ) ]

  3. " Pengadaan dan pendayagunaan sumberdaya pendidikan di lakukan oleh Pemerintah, masyarakat, dan / atau keluarga peserta didik. [ UUSPN, Bab VIII, pasal 33 ]

  4. " Masyarakat sebagai mitra pemerintah berkesempatan yang seluas-luasnya untuk berperan serta dalam penyelenggaraan pendidikan Nasional ". [ UUSPN, Bab XIII, pasal 47, ayat ( 1 ) ]

  5. " Peranserta masyarakat dapat berbentuk pemberian kesempatan untuk magang dan atau latihan kerja ". [ PP 39, Bab III, pasal 4, butir ( 8 ) ].

  6. " Pemerintah dan Masyarakat menciptakan peluang yang lebih besar untuk meningkatkan peranserta masyarakat dalam Sistem pendidikan Nasional ". [ PP 39, Bab VI, pasal 8, ayat ( 2 ) ]

  7. " Pada sekolah menengah dapat dilakukan uji coba gagasan baru yang di perlukan dalam rangka pengembangan pendidikan menengah ". [ PP 29, Bab XIII, pasal 32, ayat ( 2 ) ]

  8. Sekolah Menengah Kejuruan dapat memilih pola penyelenggaraan pengajaran sebagai berikut:

    1. Menggunakan unit produksi sekolah yang beroperasi secara profesional sebagai wahana pelatihan kejuruan.

    2. Melaksanakan sebagian kelompok mata pelajaran keahlian kejuruan di sekolah, dan sebagian lainnya di dunia usaha atau industri.

    3. Melaksanakan kelompok mata pelajaran keahlian kejuruan sepenuhnya di masyarakat, dunia usaha dan industri.[ Kepmendikbud, No : 080 / U / 1993, Bab IV, butir C.I kurikulum 1994, SMK ]

Tujuan Pendidikan Sistem Ganda

  1. Penyelenggaraan pendidikan dengan Sistem ganda bertujuan untuk :

    1. Menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keahlian profesional ( dengan tingkat pengetahuan, keterampilan, dan etos kerja yang sesuai dengan tuntutan lapangan kerja ).

    2. memperkokoh " link and macth " antara sekolah dengan dunia kerja.

    3. Meningkatkan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja yang berkualitas profesional.

    4. Memberi pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja sebagai bagian dari proses pendidikan.

  2. Pendidikan di SMK bertujuan :

    1. Mempersiapkan siswa untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi dan / atau meluaskan pendidikan dasar.

    2. Meningkatkan kemampuan siswa sebagai anggota masyarakat dalam mengadakan hubungan timbal balik dengan lingkungan sosial budaya dan alam sekitarnya.

    3. Meninggkatkan kemampuan siswa untuk dapat mengembangkan diri sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian.

    4. Menyiapkan siswa untuk memasuki lapangan kerja dan mengembangkan sikap profesional

  3. Tujuan Institusional SMK Negeri 1 Purwakarta

    Tujuan dari lembaga pendidikanSMK Negeri 1 Purwakarta adalah menyiapkan teknisi Industri, yaitu tenaga kejuruan teknik tingkat menengah yang:

    1. Berjiwa perintis

    2. Memeiliki kemampuan kerjasama dan senang pada pkerjaannya.

    3. Dapat mengolah dan melaksanakan hasil pemikiran ahli tingkat di atasnya.

    4. Mampu memimpin dan membimbing para pelaksana teknik di bawahnya.

anak 2 kj 3

anak 2 kj 3
meni riwueh ,,,, ''

2kj3

2kj3

duh senengnya poto bareng wali kelas

duh senengnya poto bareng wali kelas
udah gto di traktir minuman lagi'

waktu liburan sekolah

waktu liburan sekolah
lg msk nich

Kamis, 25 Juni 2009

Teknologi jaringan

TEKNOLOGI JARINGAN

Ada 2 teknologi jaringan yang akan digunakan dalam implementasi RT/RW Net di lingkungan Anda ini, yaitu:

  • Teknologi Wireless Wi-Fi
  • Teknologi Jaringan Kabel UTP

Masing-masing teknologi mempunyai kelemahan dan kekurangannya. Kami melayani pelanggan kami dengan kedua teknologi tersebut diatas, tentunya dengan beberapa pertimbangan-pertimbangan teknisnya.

Jika anda tertarik untuk mencari investor atau ingin memulai bisnis RT/RW Net, maka proposal ini sangatlah berguna bagi anda untuk menilai prospek bisnis RT/RW Net secara global baik dari sisi investasi, keuangan, dan pemasaran. Anda ingin membeli proposal ini silahkan buka page Beli Dokumen

TEKNOLOGI WIRELESS WI-FI

Teknologi yang digunakan dalam solusi RT/RW Net ini adalah teknologi “Wireless Wi-Fi “ dengan standar IEEE 802.11b/g yang beroperasi pada frekuensi 2.4GHz dengan kecepatan transfer data 11Mbps/54Mbps maksimum.

Keuntungan penggunaan teknologi ”Wireless Wi-Fi” ini adalah:

  1. Perangkat wireless untuk teknologi wireless Wi-Fi ini sudah umum digunakan dan harganya sudah menjadi relatif murah.
  2. Sebagian besar notebook tipe terbaru sudah dilengkapi dengan perangkat network wireless dengan teknologi Wi-Fi ini.
  3. Area jangkauan yang lebih fleksible dikarenakan tidak dibatasi oleh jaringan distribusi seperti bila menggunakan kabel UTP maupun fiber optic. Secara teoritis dengan daya pancar 100mW sudah dapat menjangkau area (berbentuk lingkaran) 1 – 2 km didukung dengan tinggi tower yang memadai.
  4. Ditinjau dari sisi investasi jauh lebih murah untuk menjangkau area yang besar dibandingkan solusi kabel.
  5. Biaya pemeliharaan yang relatif murah dikarenakan tidak ada perangkat atau jalur jaringan yang berada pada area publik/umum dimana potensi kerusakan atau kehilangan alat lebih besar dibandingkan dengan solusi kabel UTP.
  6. Teknologi Wi-Fi sangat pesat perkembanganya sehingga investasi ke depan akan lebih murah dengan perangkat yang berkecepatan lebih tinggi dan menjangkau area lebih luas.

Kekurangan penggunaan teknologi ”Wireless Wi-Fi” ini adalah:

  1. Harus ada peralatan wireless yang dinstalasi pada sisi user sebagai penerima/pengirim sinyal balik. Namun biaya investasi ini bisa sedikit ditekan dengan memberikan tambahan biaya instalasi pada user yang akan menggunakan jasa ini pertama kali atau bila perlu user akan membayar seluruh biaya perangkat wireless tersebut. Sedangkan solusi kabel UTP hanya perlu melakukan instalasi kabel hingga mencapai titik computer user, tanpa peralatan tambahan.
  2. kecepatan transfer data yang didapat relatif kecil 1-54Mbps dibandingkan kabel UTP 10-100Mbps. Namun untuk keperluan koneksi internet kecepatan 1Mbps sudah sangat memadai dan masih cukup untuk digunakan layanan lainya seperti VoIP, web camera, dll.

TEKNOLOGI KABEL UTP

Selain dengan menggunakan teknologi “Wireless Wi-Fi “ kami juga menggunakan teknologi Jaringan Kabel UTP. Teknologi ini memiliki standar kecepatan yang lebih tinggi yaitu 100Mbps

Keuntungan penggunaan teknologi ”Jaringan Kabel UTP” ini adalah:

  1. Investasi pad sisi pelanggan lebih murah
  2. Kecepatan transmisi data lebih tinggi dibanding Wi-FI (10-100Mbps)
  3. Aplikasi yang dimanfaatkan bisa lebih banyak dikarenakan bandwidthnya yang tinggi (gameonline, file sharing, video streaming, dll)
  4. Tidak rentan terhadap penyadapan data dibanding teknologi wireless

Kekurangan penggunaan teknologi ”Jaringan Kabel UTP” ini adalah:

  1. Rentan terhadap gangguan petir namun dapat dikurangi dengan penggunaan surge protector.
  2. Kemungkinan gangguan atau kerusakan lebih tinggi karena melalui area publik.
  3. Biaya pemeliharaan relatif tinggi karena harus dipersiapkan untuk penggatian switch atau kabel yang rusak.

0 komentar: